Dalam era perubahan iklim yang semakin tidak menentu, ketersediaan data cuaca yang akurat dan real-time menjadi sangat penting, terutama bagi daerah-daerah yang bergantung pada sektor pertanian, perikanan, dan transportasi. Salah satu teknologi yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut adalah Weather Station, yaitu sistem pemantauan cuaca otomatis yang terdiri dari berbagai sensor lingkungan seperti suhu, kelembaban, intensitas cahaya, curah hujan dan kecepatan angin.
Sebagai mahasiswi Program Studi Teknik Elektro Universitas Jambi, pengembangan Weather Station berbasis mikrokontroler ini dijadikan sebagai topik tugas akhir (skripsi) yang tidak hanya mencerminkan penerapan ilmu di bidang elektronika dan pemrograman sistem tertanam, tetapi juga diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.
Alat ini dirancang untuk dapat membantu petani lokal dalam menentukan waktu tanam dan panen yang tepat, mendukung kegiatan pemantauan bencana hidrometeorologi seperti banjir atau angin kencang, serta menjadi sarana edukasi dan data ilmiah bagi sekolah dan instansi pemerintah daerah.
Dengan adanya sistem ini, masyarakat tidak perlu lagi bergantung sepenuhnya pada informasi cuaca dari pusat, karena data lokal yang lebih spesifik dapat diperoleh dan diakses secara langsung melalui website pada semua perangkat.